Saturday, 29 October 2011

Kontroversi Teori Darwin

Problematika yang dialami oleh sebagian umat Islam saat ini diantaranya adalah munculnya semacam kebingungan ketika hasil penemuan sains tampaknya bertentangan dengan Al Qur’an, lalu muncullah upaya untuk menginterpretasikan ayat-ayat Al Qur’an agar sesuai dengan pernyataan sains.

Pada pemahaman saya, perlu kehati-hatian ketika seseorang mencoba membandingkan antara teori dalam sains dengan ayat-ayat dalam AlQur’an. Permasalahannya, kebenaran yang diungkapkan sains merupakan kebenaran yang relatif. Sebuah teori dalam sains bisa digantikan oleh teori lainnya, apalagi jika begitu banyak hal-hal yang masih belum jelas tentang fenomena yang menjadi objek dari teori tersebut.

Teori relativitas Einstein sebagai contoh merevisi teori mekanika klasik Newton berkenaan dengan konsep ruang dan waktu. Dalam biologi, berbagai pandangan atau teori tentang asal usul kehidupan pernah muncul seperti teori abiogenesis atau generatio spontanea-nya Aristoteles yang selanjutnya digantikan oleh teori biogenesis: omne vivum ex ovo, omne ovum ex vivo, omne vivum ex vivo- dari hasil-hasil percobaan Francesco Redi, Lazzaro Spallanzani dan Louis Pasteur.


Perbedaan tafsir AlQur’an tentang asal usul manusia

Perbedaan pandangan terhadap tafsir ayat-ayat AlQur’an merupakan suatu hal yang lumrah terjadi, demikian pula halnya tafsiran tentang kisah bagaimana Allah Swt menciptakan Adam AS sebagai manusia pertama.

Pandangan umum para mufasirin menyatakan bahwa Adam AS adalah manusia pertama yang diciptakan Allah swt dari tanah, dan tidak memiliki keterkaitan asal-usul dengan makhluk lain sebelumnya.

Kendati demikian pandangan lain muncul, misal bahwa Adam as bukanlah manusia pertama dalam arti biologis, tetapi manusia pertama dalam arti spiritual. Abdul Shabur Syahin dalam bukunya “Adam Bukan Manusia Pertama ?” (2004), misalnya berkeyakinan bahwa manusia pertama yang diciptakan Tuhan dari tanah bukanlah Adam, tetapi sesosok “Basyar” yang tidak memiliki kesadaran, kemanusiaan insaaniyah.

Dalam perjalanan waktu yang panjang, menurut Syahin, Tuhan menyempurnakan ciptaannya menjadi “Insaan” yang dilengkapi dengan kesadaran kemanusiaan (mata, pendengaran, hati), dan menurut Syahin itulah yang dimaksud sebagai Adam.

Pada pemahaman penulis, sebetulnya istilah “basyar” digunakan AlQur’an tanpa merujuk pada masa sebelum manusia menjadi insan. Jadi istilah “basyar” dan “insaan” tidak dapat diartikan sebagai suatu tahapan proses atau tingkatan kejadian, karena dalam diri manusia ada unsur basyar (biologis) dan insaaniyah secara terpadu, terintegrasi.

Jika Basyaar diartikan sebagai makhluk biologis tanpa rasa kemanusiaan, dan yang merupakan cikal bakal insan, makhluk yang diberi beban untuk mengenal dan beribadah kepada Tuhannya, kita akan menemukan kesukaran diantaranya untuk mengartikan ayat ketika Allah berfirman: “Ana basyarun mitslukum, yuuha illayya annamaa ilaahukum ilaahuwwaahid..” bahwa Rasulullah hanyalah “basyar” manusia (makhluk biologis) biasa sebagaimana manusia lainnya, hanya saja diwahyukan kepadanya firman dari Allah. Bagaimana mungkin Rasul sebagai “basyar” apabila itu diartikan hanya makhluk biologis tanpa kesadaran insaaniyah, tiba-tiba menjadi nabi tanpa menjadi “insaan” terlebih dahulu ? Karena ayat tersebut tidak berbunyi “Ana insaanum mitslukum…”

Pandangan Syahin sebenarnya tidak berbeda dengan Bucaille bahwa manusia mengalami proses transformasi. Maurice Bucaille dalam bukunya ”What is the origin of Man” (1983), misalnya, tidak menggunakan kata to create atau menciptakan sebagai terjemahan dari khalaqa, tetapi ia menggunakan istilah to fashion atau to form in due proportion. Bucaille meyakini bahwa teori evolusi Darwin berlaku pada organisma selain manusia, hal ini karena menurutnya fakta-fakta paleontologi tak terbantahkan, tetapi berkenaan dengan manusia sendiri Bucaille menyatakan bahwa yang terjadi adalah suatu creative evolution dimana Tuhan melakukan modifikasi atau transformasi dalam perjalanan waktu, sesuai dengan rencana yang telah ditentukan-Nya. Pokok pikiran Bucaille dalam buku tersebut, sebagaimana juga yang tertuang dalam buku beliau sebelumnya La Bible le Coran et la Science adalah bahwa ayat-ayat Al Qur’an tentang berbagai fenomena di alam, wabilkhusus berkaitan dengan asal-usul makhluk hidup, proses-proses biologis pada organisme hidup, tidak bertentangan dengan fakta yang ditemukan sains.

Mahmoud Ayoub (Republika, 9 April 2003) menulis bahwa di antara kaum reformis Muslim abad ke-19 yang menanggapi Darwinisme adalah Jamaludin al-Afghani, yang menulis karya Al-Radd al-Dahriyyin (Penyangkalan atas Materialisme). Afghani mengkritik pandangan bahwa alam ini tak memiliki awal, dan merasa bahwa prinsip ini menghilangkan perlunya intervensi Tuhan dalam keberadaan alam semesta. Di sisi lain, kaum sekularis, seperti Isma’il Mahzar, seorang intelektual Mesir, sengaja memanfaatkan Darwinisme untuk melawan agama. Ia melihat teori Darwin dapat membebaskan manusia dari kungkungan otoritas agama. Ayoub memandang bahwa sebagian orang yang ingin mempertahankan agama menolak teori Darwin; di sisi lain, orang yang ingin meruntuhkan otoritas keagamaan memanfaatkan teori Darwin.

Meskipun demikian, pendekatan yang dipakai lebih banyak Muslim, hingga saat ini, adalah upaya mengharmoniskan agama dengan teori evolusi. Beberapa pemikir, seperti Al-Manshuri, Muhammad Rashid Ridha, dan Husayn al-Jisr berupaya menafsirkan Alquran sedemikian sehingga tampak Alquran sepenuhnya mendukung teori evolusi. Maurice Bucaille dan Syahin tampaknya termasuk dalam kelompok ini, walaupun Bucaille menerima bahwa teori evolusi berlaku pada makhluk hidup lain, tetapi tidak pada manusia.Ayoub memandang bahwa sebagai cerminan penciptaan alam semesta dalam proses evolusi diyakini oleh banyak sufi dan filosof Muslim, seperti Ibn ‘Arabi dan Jalaluddin Rumi, evolusi dapat dengan mudah diterima oleh Muslim sepanjang itu tak meniscayakan pandangan ateistik. Benarkah teori evolusi itu dapat dengan mudah diterima oleh (sebagian besar) Muslim sepanjang itu tak meniscayakan pandangan ateistik ? Jawaban atas pertanyaan tersebut sangat tergantung pada tingkatan pemahaman Muslim ybs terhadap apa yang dimaksud dengan teori evolusi.

Apabila pandangan tentang teori evolusi itu dikaitkan dengan asal-usul manusia maka pernyataan bahwa teori evolusi itu diterima oleh sebagian besar Muslim rasanya tidak benar. Seperti dinyatakan sendiri oleh Ayoub bahwa bagi sebagian besar Muslim gagasan Adam sebagai manusia pertama itu merupakan gagasan yang sangat populer. Mengapa populer? karena gagasan ini lebih mendekati interpretasi dari ayat-ayat Al Qur’an yang bercerita tentang penciptaan manusia pertama dari ketidak-adaan bapak dan ibu biologis. Al Qur’an juga mengisahkan bahwa penciptaan Isa as yang unik karena tidak ada bapak biologisnya adalah semisal penciptaan Adam as, yang bahkan tanpa bapak dan ibu biologisnya. Pesan moral dari terciptanya Adam yang tanpa orang tua biologis, dan penciptaan Isa yang tanpa bapak biologis adalah untuk menunjukkan kekuasaan Allah Swt yang dapat berbuat sesuai kehendak-Nya. Jika seorang Muslim tidak bisa menerima pesan ini, bagaimana keimanannya terhadap Allah swt yang Maha berkehendak ? Tidak ada satu ayatpun dari Al Qur’an yang mendukung gagasan bahwa Adam bukan manusia pertama. Ayat yang dikutip Ayoub (Q.S. 2; 30) yang berisi perbincangan antara Allah swt dengan Malaikat memang kerap ditafsirkan bahwa ada makhluk lain, mirip manusia bahkan mungkin sudah ada umat manusia itu sendiri, di muka bumi sebelum manusia yang bernama Adam itu diturunkan, dan makhluk ini ternyata telah saling menumpahkan darah diantara mereka. Ada beragam kemungkinan, Ibnu Katsir memahami bahwa makhluk yang telah ada itu adalah dari kelompok jin, dan dalam konteks ini maka pengertian saling menumpahkan “darah” menjadi suatu istilah yang tidak biologis lagi sifatnya, paling tidak bukan “darah” sebagaimana yang kita fahami. Interpretasi ini sangat mungkin karena Al Qur’an menyebut secara berulang kewajiban jin dan manusia diantaranya: “dan tidak aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku”.

Kemungkinan lainnya adalah bahwa dengan Allah sendiri yang memberitahu Malaikat akan karakter Adam akan tetapi dalam AlQur’an dialog tersebut tidak disampaikan Allah dengan detail. Tetapi kalaupun makhluk yang sebelum Adam itu adalah makhluk biologis, bisa jadi makhluk tersebut adalah kelompok Dinosaurus yang telah ada jauh sebelum manusia ada atau mungkin monyet sekalipun tidak ada indikasi sama sekali bahwa makhluk tersebut adalah nenek moyang manusia, namun ayat tersebut tidak dapat diinterpretasikan bahwa manusia adalah keturunan dari makhluk yang telah ada sebelumnya walaupun makhluk tersebut mungkin sangat mirip dengan manusia. Pertanyaan muncul, mengapa penciptaan itu harus evolusioner dan harus menyesuaikan diri dengan lingkungan ? Apakah ini tidak berarti bahwa Allah coba-coba dulu dalam penciptaan, semacam try and error dimana yang fit akan terus hidup, sementara yang tidak fit akan punah ? Bukankah Allah swt adalah the “Supreme Designer” yang mendisain, membentuk dan menciptakan makhluk dengan beranekaragam keunikannya masing-masing dan siap untuk beradaptasi dengan kondisi lingkungannya ?


Gerakan Harun Yahya

Penolakan terhadap teori evolusi dari kalangan muslim mencapai tahap yang cukup fenomenal saat ini dengan gencarnya terbitan karya-karya Harun Yahya (Adnan Oktar) yang berasal dari Turki. Lewat berbagai buku-buku dan VCD-nya yang bersifat sains populer, diantaranya ”Evolution deceit” yang diterjemahkan ”Keruntuhan teori evolusi” (2001), Harun Yahya menyuarakan penolakan terhadap teori evolusi Darwin yang dipandangnya mengusung materialisme, sekularisme dan atheisme. Harun Yahya menggunakan data-data sains mutakhir untuk menunjukkan bahwa sesungguhnya secara ilmiah dengan temuan sains modern, teori evolusi sudah terbantahkan. Hanya saja, teori evolusi tampaknya sudah menjadi semacam kepercayaan, dogma, bahkan ”agama” bagi sementara kalangan the so called ilmuwan itu, karena dianggap satu-satunya teori yang memberi penjelasan mengapa begitu banyak dan begitu bervariasi makhluk hidup di dunia ini sejak zaman dahulu hingga sekarang, sehingga fakta-fakta ilmiah apapun yang muncul bagi mereka tidak akan menggoyah keyakinan mereka akan teori evolusi. Ketika ini sudah merasuk kedalam domain keyakinan dan dogma, rasanya sulit untuk bersifat obyektif. Kritik yang kerap dilontarkan terhadap Harun Yahya terutama berkaitan dengan metodologinya. Harun Yahya memang bukan seorang Biolog atau Palaentolog, dan karya-karyanya memang bukan karya ilmiah untuk konsumsi jurnal ilmiah atau buku teks di perguruan tinggi. Harun Yahya memang bukan seorang Biolog atau Palaentolog, dan karya-karyanya memang bukan karya ilmiah untuk konsumsi jurnal ilmiah atau buku teks di perguruan tinggi. Harun Yahya juga tidak melakukan penelitian ilmiah berkaitan dengan teori evolusi ini. Dia ”hanya” mengemukakan berbagai fakta temuan sains modern saat ini dan mengemasnya dalam perspektif non-evolusionis. Kata ”hanya” itu sebetulnya merupakan sesuatu yang besar, mengingat fakta ilmiah dapat diinterpretasikan sesuai dengan cara pandang, paradigma para ilmuwan yang mengemukakannya. Teori Evolusi seringkali dikaitkan dengan Teori seleksi alam, disini saya nyatakan bahwa itu SALAH!!!, yang dimaksud dengan Seleksi Alam adalah makhluk hidup yang dapat menyesuikan perilakunya baik secara morphology, fisiology dan tingkah laku. Contoh : Sebelum era revolusi industry berlangsung populasi Ngengat biston betularia putih lebih banyak dibandingakan Ngengat biston betularia Hitam. Namun setelah terjadinya revolusi, jumlah ngengat biston betularia putih lebih sedikit daripada ngengat biston betularia hitam. Ini terjadi karena ketidakmampuan ngengat biston betularia putih untuk beradaptasi dengan lingkungan yang baru.Dalam hal ini dapat kita simpulkan yang dimaksud dengan Seleksi Alam tidak akan merubah struktur morphology suatu makhluk hidup secara ekstrem yang dikemukanan Darwin, melainkan bagaimana mereka menyesuaikan pertahan hidup(Adaptasi) mereka.

Contoh Morfology : Gigi sapi untuk makan rumput, dan Gigi Macan untuk memakan daging.

Contoh Fisiology : Unta yang mempunyai punuk untuk menyimpan cadangan air.

Contoh Tingkah laku : Bunglon merubah warna tubuhnya ketika terancam.

Adaptasi masih memiliki kesamaan dengan Teori Evolusi, dikarenakan makhluk hidup dipaksakan untuk mengikuti kehendak alam atau lazim disebut sebagai “Seleksi Alam”, Kembali saya jelaskan adaptasi ini memang telah ada sesuai dengan kemampuan awal mereka tercipta. Bukan Evolusi Tapi seleksi alam dan adaptasi, Sebagai contoh :

“Apakah tidak aneh jika sapi memiliki taring pada awalnya kemudian karena mereka adalah herbivore lalu mempunyai Gigi seri” .


Teori Evolusi yang Terpatahkan

Teori evolusi menyatakan bahwa semua makhluk hidup yang beraneka ragam berasal dari satu nenek moyang yang sama. Menurut teori ini, kemunculan makhluk hidup yang begitu beragam terjadi melalui variasi-variasi kecil dan bertahap dalam rentang waktu yang sangat lama. Teori ini menyatakan bahwa awalnya makhluk hidup bersel satu terbentuk. Selama ratusan juta tahun kemudian, makhluk bersel satu ini berubah menjadi ikan dan hewan invertebrata (tak bertulang belakang) yang hidup di laut. Ikan-ikan ini kemudian diduga muncul ke daratan dan berubah menjadi reptil. Hal ini pun terus berlanjut, dan seterusnya sampai pada pernyataan bahwa burung dan mamalia berevolusi dari reptil. Seandainya pendapat ini benar, mestinya terdapat sejumlah besar “ spesies peralihan” (juga disebut sebagai spesies antara, atau spesies mata rantai) yang menghubungkan satu spesies dengan spesies yang lain yang menjadi nenek moyangnya. Misalnya, jika reptil benar-benar telah berevolusi menjadi burung, maka makhluk separuh-burung separuh-reptil dengan jumlah berlimpah mestinya pernah hidup di masa lalu. Di samping itu, makhluk peralihan ini mestinya memiliki organ dengan bentuk yang belum sempurna atau tidak lengkap. Darwin menamakan makhluk dugaan ini sebagai “bentuk-bentuk peralihan”Di sisi lain, ada tak terhadap fosil yang menunjukkan bahwa laba-laba selalu laba-laba, lalat selalu lalat, ikan selalu ikan, buaya selalu buaya, kelinci selalu kelinci dan burung selalu burung. Ratusan juta fosil jelas-jelas menunjukkan bahwa mahluk-mahluk hidup tidak mengalami evolusi, namun diciptakan. Ratusan juta fosil membuktikan bahwa mahluk-mahluk hidup tidak berevolusi, melainkan diciptakan.


Titik Lemah Teori Darwin

Darwin hanya memperkirakan bahwa mewariskan pembawaan generasimyang satu kepada yang lainnya adalah kunci untuk memahami Evolusi. Namun, ia tidak tahu bahwa makhluk hidup terdiri dari bangunan sangat kecil yang disebut DNA membawa insstruksi yang mengendalikan semuanya, dari bentuk mata, kaki, dan rambut kita.


Orang yang mematahkan Teori Darwin

A.R Wallace
Mungkin anda akan terkejut membaca nama ini sebagai salah satu pematah teori Darwin. Bukankah saya baru saja menuliska Wallace mempunyai pandangan yang sama dengan Darwin. Namun pada kenyataanya, Ketika Darwin menyelesaikan sebuah buku berjudul “The Origin of Species”. Maka pada 1869 A. R Wallace mengatakan kepada Darwin bahwa ia berpikir seleksi alam tidak dapat diterapkan kepada manusia. Atas rekasinya. Darwin memutuskan untuk menulis sebuah buku kembali yang berjudul “The Descent Of Man” yang diterbitkan pada 1871. Di buku inilah dia menuliskan bahwa manusia berasal dari kingdom binatang.

Saturday, 17 September 2011

SOAL-SOAL PILIHAN GANDA *TUGAS BIOLOGI*

1. Hati merupakan salah satu alat eksresi yang menghasilkan zat sisa …
a. amoniak
b. asam urat
c. kolesterol
d. bilirubin

2. Perhatikan beberapa organ tubuh manusia di bawah ini!
1). paru-paru
2). jantung
3). ginjal
4). lambung
5). limpa
Di antara organ tersebut yang berfungsi sebagai alat ekskresi adalah …
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 2 dan 4
d. 3 dan 5

3. Dari hasil tes urine, ternyata urine Pak Amir mengandung glukosa. Hal ini menunjukkan adanya kelainan fungsi ginjal pada proses …
a. filtrasi
b. augmentasi
c. sekresi
d. defekasi

4. Perhatikan beberapa gangguan berikut ini!
1). radang pada nefron
2). kekurangan hormon antidiuretik
3). radang pada pankreas
4). radang pada apendiks
Gangguan yang menyebabkan gangguan pada fungsi ginjal adalah …
a. 1 dan 2
b. 3 dan 4
c. 1 dan 3
d. 2 dan 3

5. zat-zat sisa metabolisme harus dikeluarkan dari dalam tubuh sebab zat-zat tersebut dapat...

a. mengganggu sistem pernapasan

b. menambah berat tubuh

c. meningkatkan tekanan darah

d. bersifat racun dalam tubuh

6. Hasil pemeriksaan laboratorium, menunjukkan bahwa urine mengandung protein. Fakta ini terjadi sebagai akibat gangguan fungsi …
a. nefron
b. glomerulus
c. tubulus kontortus
d. kapsul Bowman

7. Organ manusia yang bertanggung jawab mengekskresikan sisa-sisa metabolisme dalam darah adalah …
a. paru-paru dan jantung
b. ginjal dan lambung
c. ginjal dan paru-paru
d. ginjal dan jantung

8. Urine primer dibentuk di dalam …
a. glomerulus
b. tubulus kontortus proksimal
c. kapsul bowman
d. lengkung Henle

9. Ginjal pada ikan termasuk …
a. pronefros
b. mesonefros
c. metanefros
d. opistonefros

10. Pada kotoran tokek terdapat bagian yang berwarna putih, bagian tersebut adalah …
a. endapan kapur dari makanan
b. endapan garam dapur
c. zat warna empedu
d. asam urat dari ginjal

11. Sisa metabolisme lemak yang dikeluarkan dari paru-paru berupa …
a. NH3
b. CH4
c. CO2 dan H2O
d. N2 dan O2

12. Pengeluaran keringat pada tubuh manusia dipengaruhi oleh faktor di bawah ini, kecuali …
a. emosi
b. aktivitas tubuh
c. rangsangan saraf
d. suhu

13. Di antara kelompok hewan-hewan berikut ini yang memiliki vesica urinaria adalah …
a. ikan, buaya, dan ular
b. amphibia, aves, dan kadal
c. ikan, amphibia, dan kura-kura
d. kura-kura, aves, dan buaya

14. Kekurangan hormon Antidiuretika (ADH) menyebabkan gangguan …
a. jumlah urine sedikit
b. jumlah urine banyak
c. jumlah urine tidak teratur
d. urine tidak dapat keluar

15. Keadaan di mana nefron meradang, ginjal tidak dapat menjalankan fungsinya sering disebut penyakit …
a. batu ginjal
b. gagal ginjal
c. diabetes insipidus
d. diabetes melitus

16. bagian ginjal yang berfungsi sebagai pernyaring darah terdapat pada...

a. sumsum ginjal

b. badan malpighi

c. ureter

d. rongga ginjal

17. Hati terletak di ....

a. rongga perut sebelah kiri, di bawah diagframa

b. rongga perut sebelah kanan, di bawah diagframa

c. rongga dada sebelah kiri, di atas diagframa

d. rongga dada sebeah kanan, di atas diagframa

18. Peristiwa keluarnya sel telur dari indung telur disebut ...

a. fertilasi

b. implantasi

c. ovulasi

d. menstruasi

19. Penyakit raja singa disebabkan oleh...

a. bakteri

b. virus

c. parasit

d. jamur

20. pada waktu suhu udara panas, pengeluaran air akan banyak melewati...

a. ginjal

b. hati

c. paru-paru

d. kulit

21. kulit mempunyai fungsi sepert dibawah ini, kecuali ...

a. pengatur suhu utbuh

b. alat ekskresi dan alat indra

c. penghasil enzim

d. pelindung jaringan di bawahnya

22. Fungsi neurit pada sel saraf adalah …

a. mengolah rangsangan dan menenggapinya

b. meneruskan rangsangan ke badan sel

c. menghubungkan sel saraf yang satu dengan yang lainnya

d. meneruskan rangsang dari badan sel saraf

23. ginjal terletak di...

a. dalam rongga perut bagian belakang

b. dalam rongga perut bagian depan

c. dalam rongga perut bagian kiri

d. dalam rongga perut bagian kanan

24. gangguan pada ginjal yang disebabkan oleh infeksi bakteri sehingga menyebabkan urine masuk kedalam darah yaitu ...

a. gagal ginjal

b. diabetes melitus

c. nefritis

d. batu ginjal

25. suatu keadaan yang ditandai dengan terdapat gula didalam urine yaitu penyakit...

a. gagal ginjal

b. diabetes melitus

c. nefritis

d. batu ginjal

Sunday, 13 February 2011


tugas IPA - biologi semester 2